Header Ads

ad728
  • Breaking News

    Pangdam IM Terima Paparan Pengembangan Akademi Keperawatan di Bawah Naungan Kesdam IM

    Meunan news id.Banda Aceh – Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr. (Han), menerima paparan terkait pengembangan Akademi Keperawatan yang berada di bawah naungan Kesdam IM dari Letnan Kolonel Ckm Junaedy, S.K.M., M.M.R.S., MH. Kes., C.P.M., C.P.H.M., Direktur Akademi Keperawatan Iskandar Muda Lhokseumawe (Akimal), dan Mayor Ckm drg. Wahyu Fajar Dwinanto, M.M., Direktur Akademi Keperawatan Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh (Akimba), di Bale Sanggamara, Kodam IM, pada Selasa (17/09/24).

    Dalam pertemuan ini, Pangdam IM menerima pemaparan komprehensif terkait pencapaian yang telah diraih serta rencana pengembangan strategis kedua akademi tersebut. Fokus utama diskusi adalah memperkuat sinergi antara Kodam IM dan institusi pendidikan kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang keperawatan, yang diharapkan dapat mendukung kebutuhan militer dan masyarakat umum.

    Topik yang dibahas meliputi pengembangan kurikulum yang lebih adaptif terhadap perkembangan ilmu kesehatan, data jumlah lulusan dari kedua akademi, serta program-program pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan. Selain itu, Letkol Ckm Junaedy dan Mayor Ckm drg. Wahyu Fajar juga menyoroti potensi kerja sama dalam penyediaan tenaga medis untuk wilayah-wilayah yang membutuhkan, baik untuk penugasan militer maupun kegiatan sosial-kemanusiaan yang diprakarsai oleh TNI.

    Pangdam IM menyambut baik berbagai inisiatif yang disampaikan. Dalam tanggapannya, Pangdam menekankan agar nama Akademi Keperawatan (Akper) dipasang secara jelas pada gerbang atau gapura masuk, sehingga memudahkan identifikasi dan membedakan area masuk ke Akper dan Kesdam. Pangdam juga mengusulkan agar area ini dapat dimanfaatkan sebagai tempat fotoboot yang menarik.

    Selanjutnya, Pangdam IM mengarahkan pembuatan sejarah pendirian Akper sejak awal hingga kini, yang dapat dijadikan sebagai bagian dari profil institusi.

    Pangdam juga memberikan arahan terkait status Akper Kesdam IM yang secara administratif berada di bawah Yayasan Wahana Bakti Karya Husada. Beliau menegaskan pentingnya melengkapi dokumen administratif yang berkaitan dengan penggunaan aset milik Kodam, baik dalam bentuk sewa maupun kerja sama, untuk menghindari potensi masalah di kemudian hari.

    Lebih Lanjut Pangdam IM mengapresiasi capaian akreditasi yang diraih oleh Akper saat ini, dengan status "Baik" menurut BAN-PT dan "Sangat Baik" dari LAM-PT Kes. Pangdam berharap agar prestasi ini dipertahankan dan terus ditingkatkan di masa mendatang.

    Mengenai tenaga pengajar dan staf di Akper, Pangdam IM juga menekankan pentingnya memastikan pembayaran tunjangan kinerja (tunkin) dilakukan secara tepat dan tidak menimbulkan anomali.

    Terkait penerimaan mahasiswa tugas belajar (tubel), Pangdam menginstruksikan agar kuota yang telah ditetapkan, yakni 25 orang untuk Akper Banda Aceh dan 10 orang untuk Akper Lhokseumawe, dipenuhi sesuai dengan peraturan. Jika kuota dari militer tidak terpenuhi, maka siswa lulusan SMA Kartika dapat mengisi kekosongan tersebut, dengan syarat telah disiapkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk memberikan akses pendidikan gratis kepada siswa tersebut.

    Pangdam juga mengusulkan agar masing-masing Akper memberikan kuota tambahan sebanyak 5 orang bagi lulusan SMA Kartika, di luar kuota yang telah ditetapkan untuk militer.

    Untuk meningkatkan pelatihan mental, sikap, disiplin, dan kerja sama tim, Pangdam menyarankan agar pihak akademi bekerja sama dengan Dodik Bela Negara Rindam IM.

    Jika terdapat rencana pengembangan Akper menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes), Pangdam menyarankan agar diusulkan pembukaan empat program studi (prodi) dengan dua kampus, yaitu di Banda Aceh dan Lhokseumawe.

    Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kasdam IM, Irdam IM, Asrendam IM, Aspers Kasdam IM, Aslog Kasdam IM, Kajasdam IM, Kepala Sekolah SMA Kartika Banda Aceh, serta Kepala Yayasan Wijaya Bhakti Kartika Husada (YWBKH).

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad


    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728