BMKG Gelar SLCN untuk Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Nelayan
redaksiJumat, 16 Juni 2023 | 14.43 WIB
Aceh Besar - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Gedung Serbaguna Gampong Lambada Lhok, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (15/6/2023).
Kegiatan tersebut mengusung tema “Dengan SLCN, Nelayan Hebat, Selamat dan Sejahtera” diikuti oleh 100 peserta dari nelayan, Basarnas, Dinas Kelautan dan Perikanan dan Panglima Laot kawasan Lambada Lhok.
Dalam kegiatan itu turut dihadiri Anggota Komisi V DPR RI, Irmawan,S.Sos,MM, Kepala BMKG Kelas I Medan Agusrianto,SP,MM, Asisten II Sekdakab Aceh Besar, M Ali SSos MSi mewakili Pj Bupati Aceh Besar, Kepala BMKG Provinsi Aceh, Nasrol Adil,MT, Widyasuara Utama BMKG, Wibowo
Unsur Muspika,Dinas terkait, tokoh masyarakat dan nelayan setempat.
Kepala BMKG Provinsi Aceh, Nasrol Adil, menjelaskan tujuan kegiatan ini dilaksanakan untuk membangun perekonomian, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan.
“Kita pilih lokasi Lambada Lhok sebagaimana kita ingin meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Aceh Besar, khususnya di wilayah pesisir Lambada Lhok ini,” kata Nasrol Adil.
Nasrol menyampaikan, bahwa kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan ini adalah yang ketiga kalinya digelar. Sebelumnya pada 2021 BMKG telah melaksanakan SLCN ini Kota Banda Aceh dan 2022 di Kabupaten Aceh Selatan.
Nasrol mengatakan, tujuan lainnya dari kegiatan ini adalah untuk membuat nelayan tidak hanya melaut mencari ikan tetapi menangkap ikan yang posisinya sudah terseteksi.
“Jadi titik lokasi fishing ground atau tempat banyak ikan, itu sudah terdeteksi dengan sistem yang ada pada platform BMKG. Jadi pergi itu ke lokasi ikan bukan lagi mencari, jadi kita menangkap ikan,” jelasnya.
Menurutnya, secara umum nelayan di wilayah Aceh khususnya Lambada Lhok, tentu sudah paham dan mengerti dengan setiap kondisi cuaca saat melaut. Namun tidak banyak yang mampu mencatat kondisi cuaca tersebut.
Lihat juga
“Harapannya adalah nelayan mampu memanfaatkan teknologi yang ada saat ini dan juga meningkatkan wawasan nelayan bagi ilmu-ilmu cuaca yang ada di laut,” katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Irmawan, menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan oleh BMKG ini untuk para nelayan dan stakeholder terkait lainnya.
Menurut dia, Aceh merupakan provinsi yang memiliki pesisir pantai yang panjang atau wilayah Aceh dikelilingi oleh pantai. Sehingga banyak masyarakat menggantungkan hidupnya pada petami nelayan.
“Maka oleh karena itu untuk keselamatan daripada nelayan kita ini perlu kita beri pemahaman dan edukasi sehingga masyarakat nelayan ini bisa memaklumi perkembangan cuaca disetiap turun ke laut,” ujarnya.
Pengetahuan tentang cuaca, kata Irmawan, sangat penting dalam rangka merungai terjadinya kecelakaan di laut atau bahkan menimbulkan korban jiwa bagi nelayan di Aceh.
“Sehingga bisa mengurangi korban-korban yang terjadi bagi nelayan kita,” ujar Ketua DPW PKB Aceh ini.
Irmawan menuturkan, melihat kondisi geografis Aceh BMKG diharapkan dapat memperluas jangkauan kegiatan SLCN ini digelar, sehingga nelayan-nelayan di kabupaten di Aceh juga bisa teredukasi.
“Sehingga dapat dilaksanakan ditiap-tiap kabupaten, paling tidak di kabupaten-kabupaten yang memang bersentuhan langsung dengan perairan atau laut,” pungkasnya.(*)
Tidak ada komentar