Kerap Terjadi Kemacetan, DPRK Banda Aceh Minta Jembatan Punge Diperlebar
Banda Aceh - Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Daniel Abdul Wahab, meminta pemerintah terkait untuk memperlebar Jembatan Punge yang selama ini kerap membuat kemacetan di kawasan tersebut.
“Kita sering mendengar keluhan memang jembatan tersebut sudah sangat sempit. Jadi inikan bisa dibuat jembatan satu lagi sehingga bisa terurai kemacetan,” kata Daniel, Kamis (14/4/2022).
Daniel mengatakan, berdasarkan informasi yang didapat, jalan di kawasan itu berstatus jalan nasional atau milik Balai Jalan Nasional yang berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia.
“Seperti kita ketahui dari informasi bahwa jembatan itu milik jalan nasional. Kita meminta kepada provinsi juga bisa menyuarakan kepada pihak balai jalan nasional untuk membangun sesegera mungkin pelebaran jembatan tersebut,” katanya.
Menurut Ketua Fraksi Partai Nasdem ini, pasca gempa dan tsunami Aceh, Jembatan Punge tersebut tidak ada perubahan. Sehingga kerap menyebabkan kemacetan lalu lintas pada waktu sibuk. Apalagi jalan itu adalah jalan protokol.
“Karena itu memang harapan orang banyak dan jembatan tersebut berada di pusat ibukota provinsi,” katanya.
Dia menuturkan, Jembatan Punge merupaka kases utama ke sejumlah tujuan wisata di Banda Aceh. Sehingga perluasan jembatan itu sangat penting agar bisa mengurai kemacetan pengguna lalu lintas.
“Itu jalan utama itu untuk berbagai tujuan. Tujuan wisata Meuseum Kapal Apung, Kuburan Massal, dan Pelabuhan Ulee Lheue. Ini memang menjadi jalan protokoler,” ujarnya.
Oleh karena itu, Daniel meminta semua pihak untuk turut serta mendesak agar perluasan Jembatan Punge dapat segera dilakukan. Apalagi kawasan itu berdiri rumah dinas, kantor pemerintahan, rumah dinas, kuliner, dan pusat keramaian Blang Padang.
“Inikan sangat dibutuhkan masyarakat agar saat berlalu lintas tidak terjadi kemacetan disana,” ungkapnya. (Parlementaria)
Tidak ada komentar