Ketua KPA Atjeh Rayeuk Mukhlis Basyah: Eks Kombatan GAM Harus Bersatu, jangan Saling Menghina

Wakil Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA), Kamaruddin Abubakar (Abu Razak), melantik dan mengukuhkan kepengurusan Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Atjeh Rayeuk (Aceh Besar) di Halaman Kompleks Pemakaman Teungku Chik Di Tiro, Desa Meureu, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, sabtu, 4 Desember 2021.

Meunan,News id.  ACEH BESAR - Ketua KPA Wilayah Atjeh Rayeuk H Mukhlis Basyah, Muchlis Basyah, mengajak seluruh eks GAM/KPA di Aceh khususnya di Aceh Besar agar merapatkan barisan untuk bersatu.

"Jangan ada di antara eks GAM saling menjelekan atau menghina satu dengan yang lainnya. Karena kita semua telah berjuang untuk rakyat Aceh dengan melahirkan MoU Helsinki antara Pemerintah RI dengan GAM," ujarnya Mukhlis Basyah usai dikukuhkan sebagai Ketua KPA Wilayah Aceh Besar, Sabtu (4/12/2021).

Ia menyampaikan  pihaknya berterima kasih kepada Pangdam IM, Kapolda Aceh atas bantuan demi terselenggaranya kegiatan Milad GAM serta Pemkab Aceh Besar atas bantuan sarana bus transportasi, donatur lainnya yang tidak mengikat, serta jajaran KPA yang telah bekerja keras untuk menyukseskan acara Peringatan Milad ke-45 GAM di Meurue.

Muchlis Basyah yang juga mantan Bupati Aceh Besar sebagai rakyat Aceh dengan darah yang ditumpahkan para pejuang GAM dan pemikiran yang dituangkan dalam perjuangan tidak akan mampu berdiri di sini, jika tidak ada dukungan dan doa dari rakyat Aceh. 

Perjuangan GAM di Aceh bukan perjuangan GAM saja, tetapi berkat perjuangan semua rakyat Aceh.

Lahirnya MoU Helsinki antara Pemerintah RI dengan GAM merupakan perjuangan dari GAM bagi rakyat Aceh.

Menurut Muchlis Basyah, Provinsi Aceh pada dasarnya kaya, tetapi dibuat miskin, padahal dana Otsus Aceh 70 persen dan 30 persen untuk pusat.

Tetapi, untuk mengelola dana Otsus saja tidak mampu untuk mensejahterakan rakyat Aceh.

"Kita berharap perdamaian di Aceh ini dapat  kita jaga bersama dan tercipta secara hakiki," ungkap Muchlis Basyah.