Guru SMAN 1 Lhokseumawe Dilatih Pembelajaran Berbasis Microsoft
Kepala SMAN 1 Lhokseumawe, Nurasmah SPd MPd dalam sambutannya menjelaskan bahwa workshop seperti itu setiap tahun dilaksanakan. Era milenial dalam revolusi industri 4.0, tambah Nurasmah, kegiatan guru sejatinya harus didukung kecakapan information of technology (IT).
“Jika guru belum menguasai IT, maka guru tersebut disebut guru buta huruf gaya baru. Kegiatan ini merupakan strategi untuk menjawab tantangan Sekda Aceh yaitu program Bereh Bersahaja. Terutama tepat waktu untuk naik pangkat,” ujar Nurasmah.
Nurasmah menyampaikan, bahwa para guru harus mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dalam pembelajaran di kelas. Jangan sampai, lanjut Nurasmah, siswa lebih lihai menguasai IT dibandingkan guru.
Kacabdisdik Wilayah Kota Lhokseumawe, Anwar, menegaskan bahwa fenomena disrupsi telah terjadi perubahan yang sangat mendasar. Jika dulu mengajar menggunakan kapur tulis hingga sekarang berbasis digital.
“Kegiatan ini diharapkan guru-guru dapat menguasai dunia digital. Guru-guru juga harus mampu memanfaatkan setiap momen untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB),” sebut Anwar.
Lebih lanjut Anwar mengharapkan secara substansi ilmu selama pelatihan dapat diserap dan diimplementasikan. Guru, tutup Anwar, harus bersemangat dalam melakukan pembelajaran sehingga siswa juga akan bersemangat untuk belajar.
Narasumber workshop tersebut adalah guru SMAN 1 Lhoksukon, Microsoft Innovative Education Expert (MIEE), dan Direktur Pelatihan Ikatan Guru Indonesia (IGI), Khairuddin SPd MPd. Khairuddin didampingi guru SMAN 7 Lhokseumawe, Ketua IGI Kota Lhokseumawe, dan trainer Microsoft Guru Inovatif, Jon Darmawan SPd MPd. (Advertorial)(***)
Tidak ada komentar